Jum’at, 3 November 2023. Direktur PPIIG UPR, Ir. Hendrik Segah, S.Hut, M.Si., Ph.D., IPU membuka secara resmi kegiatan Literasi Keuangan dengan tajuk “Menjelajahi Dunia Kartu Kredit dan Kredit Dengan Bijaksana” yang dilaksanakan di Ruang Lecture Theater A, Lantai 6 Gedung Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) UPR, Palangka Raya.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Tim Dosen UPR dengan pendanaan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR) bekerjasama dengan Bank Mandiri KCP Pasar Kahayan yang ditujukan kepada seluruh pegawai di Lingkungan Universitas Palangka Raya.
Dalam sambutan pembukaan, Direktur PPIIG UPR menyampaikan betapa pentingnya “kartu kredit” pada era modern dan segala kemudahan sebagai fasilitasnya. Akan tetapi, bijak dalam penggunaan menjadi kunci agar tidak “terbelenggu” oleh fasilitas dan kemudahan kartu kredit.
Ketua pelaksana kegiatan Puput Iswandyah Raysharie, SE., ME mengucapkan terimakasih kepada Direktur PPIIG atas kesediaannya memfasilitasi dan mensukseskan terselenggaranya kegiatan sosialisasi ini. Ketua Panitia juga menyampaian terima kasih kepada para narasumber dan peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari pihak Bank dan akademisi, antara lain: (1) Theresia Rante Lembang, S.Kom (Relationship Manager Mortage, Bank Mandiri P.Raya), (2) Bagus Priyonoto, SE (Relationship Manager, Bank Mandiri P. Raya), dan (3) Indrasindi Praditia, S.Pd (Kepala Pimpinan Unit Bank Mandiri Pasar Kahayan). Ada kemiripan materi yang disampaikan oleh narasumber, yaitu; penawaran produk, fasilitas produk, bijak dalam penghunaan produk, mempelajari dan memahami skema pemgajuan kredit dan tentunya kepentingan atau “guna” kredit.
Puput Iswandyah Raysharie, SE., ME sebagai salah satu narasumber dari UPR menyatakan bahwa investasi, menjadi salah satu alasan logis untuk menempuh seseorang mengajukan pembiayaan. Jika pengajuan kredit dilakukan untuk gaya hidup konsumtif, maka itu akan menjadi kerugian/belenggu dalam pengelolaan keuangan.