Pendirian Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya (UPR) merupakan wujud komitmen UPR untuk berperan aktif dalam penelitian dan pengembangan solusi inovatif terkait ekosistem gambut tropika, yang merupakan ciri khas dan kekayaan alam utama Kalimantan Tengah.
Latar Belakang dan Visi
Sejarah singkat pendirian PPIIG UPR tidak terlepas dari peran sentral Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai wilayah dengan hamparan lahan gambut tropis yang sangat luas. Ekosistem gambut ini memiliki nilai ekologis tinggi, namun sekaligus rentan terhadap kerusakan, terutama kebakaran hutan dan lahan. Universitas Palangka Raya, sebagai perguruan tinggi terbesar di Kalteng, menyadari pentingnya memiliki lembaga khusus yang fokus pada kajian ilmiah, teknologi, dan inovasi untuk pengelolaan gambut yang berkelanjutan.
Pendirian PPIIG adalah bagian dari upaya UPR untuk mewujudkan Pola Ilmiah Pokok (PIP) universitas, yaitu “Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan Arah Pengembangan pada Daerah Rawa Gambut Tropika serta Daerah Aliran Sungai dan Lingkungannya” yang tertuang dalam Statuta UPR.
Visi besar di balik pendirian pusat ini adalah menjadikan UPR sebagai “Center of Excellence” (Pusat Keunggulan) IPTEK dan inovasi gambut dunia. Pusat ini diharapkan menjadi embrio bagi pusat penelitian gambut berkelas global yang mampu memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan untuk masalah-masalah di lahan gambut, mulai dari restorasi, pencegahan kebakaran, hingga pemanfaatan sumber daya alam gambut secara bijaksana dan berkelanjutan.
Tahapan Pembangunan dan Dukungan
Langkah konkret menuju pendirian PPIIG terlihat jelas melalui pembangunan Gedung PPIIG yang megah di lingkungan kampus UPR. Pembangunan gedung tujuh lantai ini direncanakan secara matang dan didukung penuh oleh berbagai pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Gubernur Kalteng saat itu, H. Sugianto Sabran, memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Rektor UPR, Prof. Dr. Andrie Elia Embang, S.E., M.Si (2018 – 2022, periode jabatan saat itu), yang telah mengusulkan pembangunan ini ke pemerintah pusat.
Gedung PPIIG dibangun dengan total anggaran mencapai sekitar Rp 83,5 miliar (sebagian besar didanai melalui Kementerian Pendidikan pada skema SBSN/Surat Berharga Syariah Negara TA 2020) dan berhasil diselesaikan pada akhir tahun 2020. Pembangunan fisik ini merupakan tahap krusial yang menyediakan infrastruktur berstandar nasional dengan konsep modern untuk menunjang segala aktivitas akademik dan penelitian.
Fasilitas dan Operasional
Gedung PPIIG dirancang sebagai fasilitas terpadu. Selain ruang perkantoran dan administrasi, gedung ini dilengkapi dengan:
- Ruang kuliah dan pertemuan akademik berkapasitas besar.
- Laboratorium terpadu yang menunjang berbagai disiplin ilmu, termasuk laboratorium ilmu enjinering terapan, tanah/lahan gambut, air, biofarmasi, dan sosial-humaniora.
Setelah selesai dibangun, gedung ini mulai dioperasionalkan secara optimal pada tahun 2022 untuk perkuliahan dan berbagai kegiatan studi lainnya, meskipun aktivitas akademik sudah mulai dilaksanakan di sana sebelumnya. Fasilitas yang lengkap ini menunjukkan bahwa PPIIG bukan hanya sebuah unit administratif, melainkan sebuah ekosistem riset dan pendidikan yang serius menangani isu gambut. Melalui SK Rektor Universitas Palangka Raya, Nomor: 1033/UN24/KP/2022, tanggal 7 Februari 2022 ditetapkan struktur dan personalia Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) UPR, dimana Bapak Hendrik Segah, S.Hut., M.Si., Ph.D., IPU diamanatkan sebagai Direktur PPIIG UPR.
Dengan selesainya pembangunan dan operasionalisasi gedung, PPIIG UPR kini fokus menjalankan peran utamanya sebagai motor penggerak penelitian, kolaborasi, dan penyebaran informasi terkait gambut tropika, seperti fasilitas Pusat Informasi Gambut Tropika UPR yang diresmikan oleh Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S. (Rektor UPR) pada akhir tahun 2023 di salah satu lantainya. Pusat ini secara rutin menyelenggarakan kegiatan ilmiah, lokakarya, dan menjalin kerja sama dengan berbagai mitra nasional maupun internasional untuk memajukan IPTEK dan inovasi di bidang gambut.
Tugas Pokok dan Fungsi PPIIG UPR
Berdasarkan SK Rektor Universitas Palangka Raya, Nomor: 1033/UN24/KP/2022, tanggal 7 Februari 2022, maka Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya, dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Penelitian dan Pengembangan IPTEK Gambut: Melaksanakan penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi, serta inovasi secara mendalam dan berkelanjutan terkait ekosistem gambut tropika di Kalimantan Tengah pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
- Pengembangan Model Pengelolaan Gambut: Merumuskan dan mengembangkan model pengelolaan, restorasi, dan pemanfaatan lahan gambut yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis kearifan lokal.
- Diseminasi Informasi dan Edukasi: Menyebarluaskan hasil-hasil penelitian dan IPTEK gambut kepada masyarakat, pemerintah, dan pihak berkepentingan lainnya melalui publikasi, seminar, pelatihan, dan kegiatan edukasi.
- Peningkatan Kapasitas SDM: Berperan aktif dalam peningkatan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia (dosen, peneliti, mahasiswa, praktisi) dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi gambut.
- Katalis Inovasi Gambut: Menjadi penghubung dan fasilitator antara dunia akademik dengan industri, pemerintah, dan masyarakat dalam menerapkan inovasi dan solusi praktis untuk permasalahan gambut.
- Pendukung Kebijakan Publik: Memberikan masukan ilmiah dan rekomendasi berbasis data kepada pemerintah daerah maupun pusat dalam perumusan kebijakan terkait konservasi, pemanfaatan, dan pengelolaan ekosistem gambut.
- Kerja Sama Multidisiplin: Membangun dan menjalin kemitraan serta kerja sama dengan berbagai pihak (nasional dan internasional) untuk mendukung penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK gambut.
