Palangka Raya, 11 Desember 2024 – Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya melakukan kegiatan Writing Workshop 9-11 December 2024 di Rungan Sari Meeting Center dan Resort, Palangka Raya. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari penelitian Scoping New Co-Governance Research in Indonesia Peatland (KELOLA) Project, kerjasama antara PPIIG-UPR, CIFOR-ICRAF, BOSF MAWAS dan ACIAR.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami ekonomi politik dari tata kelola lahan gambut di Kalimantan Tengah, Indonesia. Penelitian ini juga melihat dinamika sosial politik yang mempengaruhi dalam tata kelola Gambut. Selain itu, studi ini menekankan betapa pentingnya kerangka peraturan, insentif keuangan, dan dinamika sosial untuk memberikan dampak terhadap perkembangan tata kelola lahan gambut. Kerjasama antar pemangku kepentingan sangat diperlukan supaya tata kelola gambut lebih optimal.
Selain penulisan artikel, kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari ini juga dilakukan penulisan Info Brief agar mempermudah pemahaman khalayak umum untuk memahami bagaimana tata kelola gambut, dan concept note untuk rencana penelitian berikutnya. Writing workshop ini dihadiri oleh Dr. Dhanu Pitoyo, selaku Wakil Direktur PPIIG dan staf PPIIG UPR lainnya (Chaidir Adam, S.Pd., M.Pd., dan Wenny Febyanti, S.Sos.), serta Shakila Azzahara (Mahasiswa S1 Prodi Kehutanan, Fakultas Pertanian UPR).
Sehari sebelumnya, Direktur PPIIG UPR (Hendrik Segah, Ph.D) juga melakukan pertemuan dengan Tim CIFOR-ICRAF terkait persiapan dan strategi pelaksanaan writing workshop ini, serta rencana ke depan setelah selesainya KELOLA Project ini.
Disimpulkan bahwa tata kelola lahan gambut di Kalteng menyadarkan kita akan pentingnya kolaborasi semua pihak. Mulai dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi, masyarakat, hingga sektor swasta, semua memiliki peran krusial dalam menjaga kelestarian lahan gambut dan kesejahteraan masyarakat. Disamping itu, tata kelola lahan gambut yang berkelanjutan adalah kunci untuk menghadapi perubahan iklim. Melalui upaya bersama, kita dapat memulihkan ekosistem gambut, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana.