Tenggarong (Kamis, 9 November 2023). Tim Peneliti Pusat Pengembangan IPTEK dan Inovasi Gambut (PPIIG) Universitas Palangka Raya (UPR) bekerja sama dengan CIFOR–ICRAF, serta Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Provinsi Kalimantan Timur) telah melaksanakan kegiatan Workshop III/FGD Tahap akhir di Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara dengan topik: “Finalisasi Co – Design ToC, ToA dan MEF untuk mendukung Pendekatan Yuridiksi Terhadap Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur” sebagai rangkaian kegiatan penelitian yang dilakukan oleh PPIIG UPR dan CIFOR–ICRAF dengan tema “Scaling jurisdictional approaches in the Indonesian palm oil sector”.

Suasana Workshop III/FGD di Aula Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara, Prov. Kaltim

Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara, Prov. Kaltim dengan dihadiri oleh beberapa OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) dan beberapa stakeholder yang berkaitan dengan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Kutai Kartanegara, antara lain APKASINDO Kab. KUKAR, Forum Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Prov. Kalimantan Timur, perwakilan Kepala Desa/Lurah, dan perwakilan GAPOKTAN di Kab. Kukar.

Sedangkan Tim PPIIG UPR dipimpin langsung oleh Direktur PPIIG UPR, Hendrik Segah, S.Hut., M.Si., Ph.D. IPU dan anggota tim lainnya yaitu: Dr. Dhanu Pitoyo, M.Si., Dr. Zafrullah Damanik, S.P., M.Si., Dr. Ir. Sustiyah, M.P., Dr. Chartina Pidjath, S.Hut., M.Si., dan M. Arief Rafsanjani, S.Sos., M.A.

Paparan narasumber dari PPIIG Universitas Palangka Raya pada Workshop/FGD di Kab. Kukar, Kaltim

Kegiatan FGD ini dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Bapak Ir. Muhamad Taufik. Beliau menyampaikan penting adanya diskusi ini terlebih Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara baru saja melakukan konsultasi publik terkait RAD–PKSB (Rencana Aksi Daerah – Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan) Kabupaten Kutai Kartanegara beberapa hari sebelumnya. Adanya diskusi tersebut diharapkan dapat membantu dari pelaksanaan serta implementasi RAD–PKSB Kabupaten Kutai Kartanegara. Lebih lanjut, Plt. Kadisbun Kab. Kutai Kartanegera mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas kontribusi PPIIG UPR pada penyusunan dan finalisasi dokumen RAD PKSB Kab. Kutai Kartanegara, serta masukan pada pendekatan melalui ToA (Theory of Action), ToC (Theory of Change) dan MEF (Monitoring Evaluation Framework) yang nantinya sangat membantu pemerintah kabupaten dalam penyusunan kebijakan dan program kerja terkait perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Paparan narasumber dari PPIIG Universitas Palangka Raya

Acara workshop/FGD ini diawali dengan presentasi/paparan dari Direktur PPIIG UPR (Bapak Hendrik Segah, S.Hut., M.Si., Ph.D., IPU) dan anggota tim lainnya, serta diskusi interaktif dan membangun dari stakeholders yang hadir guna memperkaya RAD PKSB Kab. Kukar dan policy brief yang menjadi output penelitian ini.

Lebih lanjut sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Dhanu Pitoyo, M.Si dan M. Arief Rafsanjani, M.A., pada paparannya bahwa melalui pendekatan metode ToA, ToC dan MEF diharapkan lebih mampu memperjelas tugas dan kegiatan yang harus dilakukan dalam pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan. Selain itu juga disampaikan perlu adanya penguatan kelembagaan yang bersifat kolaboratif dan terintegrasi agar mencapai tata kelola kelapa sawit berkelanjutan. Metode ToA, ToC dan MEF dapat memfasilitasi hal tersebut agar dapat mewujudkan tata kelola perkebunan sawit yang lestari dan berkelanjutan, dikarenakan pelibatan multi–stakeholder yang kolaboratif.

Suasana Workshop III/FGD di Aula Kantor Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara, Prov. Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published.